PENDAHULUAN
Air merupakan komponen
penting dalam bahan makanan karena air dapat
mempengaruhi
penampakan, tekstur, cita rasa,
nilai gizi
bahan pangan, dan aktivitas mikroorganisme. Kandungan air dalam bahan makanan
menentukan acceptability, kesegaran dan daya tahan. Air memiliki sifat tidak berwarna,
tidak berasa, dan tidak berbau pada kondisi standar.
Karakterisitik hidratasi bahan pangan merupakan karakterisitk fisik yang
meliputi interaksi antara bahan pangan dengan molekul air yang terkandung di
dalamnya dan molekul air di udara sekitarnya.
A. PENGERTIAN
AIR
Air adalah
substansi kimia dengan rumus kimia H2O. Satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terkait secara kovalen pada satu atom oksigen. Kedua atom hidrogen melekat di satu
atom oksigen dengan sudut 104,5o. Akibat perbedaan elektronegativitas
antara H dan O, sisi hidrogen molekul air
bermuatan
positif dan sisi oksigen bermuatan negatif. Karena itu, molekul air dapat ditarik oleh senyawa lain
yang bermuatan positif atau negatif.
Daya tarik-menarik diantara kutub
positif sebuah molekul air dengan kutub
negatif molekul air lainnya menyebabkan
terjadinya penggabungan molekul-molekul
air melalui ikatan hidrogen. Ikatan
hidrogen jauh lebih lemah dari pada
ikatan kovalen. Ikatan hidrogen terjadi
antara atom H dengan atom O dari
molekul air yang lain. Ikatan hidrogen
mengikat molekul-molekul air lain di
sebelahnya dan sifat inilah yang
menyebabkan air dapat mengalir.
Air memiliki sifat tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau pada kondisi standar. Dan air merupakan suatu pelarut yang penting.
Air adalah pelarut
yang sangat baik melarutkan berbagai jenis senyawaan. Air merupakan senyawa polar yang hanya akan melarutkan senyawa yang polar. Senyawa-senyawa polar tersebut seperti garam (NaCl), vitamin (vitamin B danC),
gula (monosakarida,
disakida, oligosakarida, dan polisakarida) dan pigmen (klorofil).
Senyawan yang sangat larut dalam
air disebut senyawa "hydrophilic" (suka-air), contohnya garam, gula.
Sedangkan
senyawaan yang sukar
bercampur dengan air disebut senyawa "hydrophobic" (takut-air),
contohnya minyak dan
lemak.
Kemampuan untuk bercampur dengan
air ditentukan dari
senyawa tersebut
memiliki gaya yang dapat setara atau melebihi gaya tarik-menarik (attractive
forces) antarmolekul air. Bila
tidak, molekul senyawa tersebut akan terdorong (“pushed out”) dari molekul-molekul air dan tidak akan larut. Senyawa yang larut dalam air
dikenal sebagai "aqueous".
B. Peran Air
1. Peran
Air dalam Bahan Makanan
a.
Mempengaruhi Kesegaran, Stabilitas, dan Keawetan Pangan
b. Menentukan Tingkat Resiko Keamanan Pangan
c. Untuk Reaksi Kimia
d.
Pelarut Universal untuk Senyawa Ionik dan Polar
Air berfungsi sebagai bahan yang dapat
mendispersikan berbagai senyawa yang
ada dalam bahan makanan. Untuk beberapa bahan, air berfungsi sebagai pelarut. Air dapat melarutkan
berbagai